Artifact 1 — SDLC 112
Bradley Fischer
“Apa harapan Anda untuk masa depan?”
Saya harap suatu hari nanti saya bisa mendapat pekerjaan yang menarik dan yang perlu ilmu politik dan psikologi. Saya juga ingin berkeliling dunia waktu saya bekerja nanti. Mudah-mudahan, saya akan bekerja dengan anak kecil yang mempunyai trauma. Selain itu, saya mau bekerja dengan Lembaga Sosial Masyarakat (NGO) di mana saja di Indonesia supaya saya bisa membantu pemerintah Indonesia untuk menyadiakan sarana-sarana yang berguna bagi berkemnangan sektor psikologi di Indonesia. Rencananya, yang pertama, saya akan melajutkan kuliah sampai saya mendapatkan gelar P.h.D. saya di Amerika Serikat. Yang kedua, saya ingin bekerja sebagi psikolog klinis untuk waktu yang lama di Amerika Serikat juga. Waktu saya bekerja sebagi psikolog klinis, saya mau bekerja dengan anak kecil dan yang mempunyai penyakit kejiwaan, seperti Obsessive Compulsive Diorder, Bipolar Disorder, Depression, dan lain-lain. Akhirnya, saya harap saya akan tinggal di negara lain, seperti Indonesia, karena saya benar-benar suka membantu orang-orang yang memerlukan ilmu saya.
------------------------------
For my first artifact, I chose to write about my future career. I chose so because it was a topic that allowed me to incorporate new grammar and vocabulary into my paragraph. For example, this past week, I focused on the yang relative clause. We create yang clauses with adjectives, intransitive verbs, and transitive verbs. In essence, the yang clause allows the writer to take two sentences and combine them to make one sentence by modifying a head noun with a yang relative clause. What's more, the yang clause is used to characterize or describe nouns in Indonesian, which enables the writer to create a more detailed description. Finally, I the yang clause section concluded with the yang clause + active and passive verbs, which is critical -- especially with regard to the latter -- in speaking bahasa Indonesia.
All in all, it was a difficult chapter, but only because the topic is paramount in learning bahasa Indonesia. My first artifact forced me to think independently from the exercises in the workbook, which made it more pedagogically beneficial for me.
Comments